Director of Photography (DOP) yang jika diterjemahkan adalah pengarah fotografi. Kok ada, yah, profesi yang bertitel fotografi di industri film? Kerjanya memotret kegiatan syuting?
Eitss jangan salah. Walaupun berembel-embel fotografi, profesi yang kerap diistilahkan sebagai sinematografer ini nggak ada kaitannya sama potret-memotret. Akan tetapi, Director of Photography (DOP) tuh emang mengurusi hal-hal yang emang deket sama urusan foto: pengambilan gambar (framing) dan pencahayaan (lighting). Dalam film, DOP bukan cuma mandor yang nyuruh-nyuruh, DOP juga lah yang mengoperasikan kamera.
Lho, jadi, DOP itu merangkap kameraman?
“DOP itu ketuanya kameraman, dia adalah seorang yang paling dekat kedudukannya dengan sutradara. Dalam tim departemen kamera, dia memiliki keahlian spesialis mengenai kamera, pilihan lensa, format film dan juga pencahayaan. Seorang DOP memiliki tanggung jawab untuk urusan visual dari film. Mengubah naskah menjadi visual. Tentu, nggak cuma harus handal dalam menentukan framing, seorang DOP juga dituntut untuk paham luar dalam soal teknis kamera. “DOP yang nentuin kamera apa yang cocok untuk dipakai di sebuah film. Dan untuk ngerti sebuah kamera itu nggak cukup googling, harus praktek langsung. Diurusan visual ini, DOP dibantu oleh asisten DOP, operator kamera, dan lighting man (Gaffer). Tentu seorang DOP juga ikut mengoperasikan kamera. DOP juga memiliki kewenangan penuh untuk memberi pengarahan kepada timnya agar dapat berjalan sesuai perencanaan yang telah dibuat.
Dalam sebuah produksi film, seorang DOP memiliki peranan yang sangat penting. Setelah produser, sutradara dan penulis, posisi DOP-lah yang ada dijajaran jabatan tinggi sebuah produksi video dan film. Memang sih, dibanding sutradara, waktu kerja DOP nggak lama. Kalau sutradara bisa sampai satu tahun, waktu kerja DOP cukup enam bulan. Namun, sejak masa pre-produksi, DOP sudah ikut kerja, “Dari mulai persiapan, pengembangan skenario, hunting lokasi (Recce), blocking shot, DOP udah terlibat. Bahkan, di proses editing seorang DOP suka nengok-nengok untuk memastikan editing sesuai dengan gambaran DOP saat produksi.
Baca Juga : Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dilakukan Sebelum Shooting?
Ngomong-ngomong soal prospek karier, profesi DOP itu nggak boleh diremehin. melihat perkembangan jaman, kebutuhan video tuh sudah seperti kebutuhan pokok setiap individu, yang dimana banyak juga kebutuhan untuk produksi video dan film. Soal uang, nggak pernah nggak lancar deh”. Dan kabar baiknya, sekarang ini sudah ada asosiasi DOP Indonesia, lho. Lembaga inilah yang bakal ngejagain para DOP dari pihak-pihak nakal.
Seorang DOP nggak cuma mentok diranah film, kalau udah nyemplung ke dunia kamera dan pengarahan gambar, DOP juga bisa ngembangin karirnya ke produksi lain, yaitu dunia Video Iklan Televisi, Produksi video klip, Video Company Profile, dan video lainnya. Nah, untuk bisa main ke berbagai produksi itu, admin mengusulkan untuk kita jadi DOP freelance saja. Nggak terikat ke satu Production House tertentu. “Lagi pula jarang sekali ditemukan seorang DOP itu tetap pada satu Production House PH”.
Baca Juga : 7 Departemen Kru Film
Tugas dan Tanggung Jawab Director Of Photography
Seorang DOP juga mempunyai tugas dalam pembuatan video dan film, di antaranya Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Dari ketiga tugas tersebut harus dilakukan sesuai dengan deskripsi yang di pegangnya.
Pra Produksi
Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju, meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (Riset, Penulisan Outline, Skenario, Storyboard, dsb)
- Mempelajari semua naskah yang sudah di setujui
- Mengimplementasikan naskah ke dalam sebuah bentuk dan gerak serta tata letak kamera melalui floor plan kamera
- Memilih atau menentukan kamera yang akan digunakan saat produksi
- Menguasai macam-macam segi kamera agar sesuai dengan kualitas gambar yang akan di pakai untuk proses produksi.
- Berdiskusi tentang ilustrasi yang akan di ambil dalam segi floor plan dengan sang sutradara.
Produksi
Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, pada tahap ini DOP diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara sistematis rencana ini dibuat kedalam breakdown script . Dengan breakdown script memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya.
- Memberikan saran ke Director untuk pengambilan gambar terbaik.
- Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap siap operasi.
- Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar, komposisi dan lensa.
- Selalu menggunakan istilah teknik dalam operasional produksi.
- Bekerjasama dengan baik bersama semua kru produksi. Mengikuti instruksi sutradara untuk memperoleh gambar sesuai dengan script.
Paska Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh DOP pada tahap ini. Untuk produksi film, DOP terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor, namun biasanya hal ini bisa dihandle oleh sutradara atau produser. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar, tim kamera membuat camera report yang berisi tentang semua keterangan. Camera report lengkap dengan time code atau keterangan waktu.
Penutup
Nah setelah membaca artikel diatas, apa kamu jadi semakin tertarik untuk menjadi seorang DOP?. Jika iya, maka kamu perlu memperbanyak jam terbang, kamu bisa membuat film pendek dengan teman atau komunitas kamu dan juga mengikuti seminar atau bergabung dengan komunitas pembuat film untuk menambah wawasan kamu seputar dunia sinematografi.
Jika ada pertanyaan kamu juga bisa berdiskusi dengan eps production pada kolm komentar di bawah. See yaa…
Baca Juga : Pentingnya Melakukan Tes Kamera Sebelum Shooting Film